Penerapan Accurate Online untuk Kelola Keuangan Yayasan dan Lembaga Pendidikan
November 13, 2024
By Ramadhan Maulana Ikhsan
Entitas non laba adalah organisasi yang berdiri bukan untuk mencari keuntungan, tetapi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat melalui berbagai program sosial, pendidikan, keagamaan, atau kegiatan amal.
Contohnya termasuk yayasan amal, sekolah negeri, organisasi nirlaba, dan lembaga keagamaan. Organisasi ini beroperasi dengan mengandalkan dana donatur atau kontribusi sukarela dan tidak memiliki pemilik yang mendapat laba dari kegiatan organisasi.
Akuntansi untuk entitas non laba berperan penting dalam memastikan bahwa dana yang diperoleh digunakan dengan tepat, transparan, dan akuntabel. Akuntansi dalam konteks ini dirancang untuk memantau, mencatat, dan melaporkan aktivitas keuangan secara rinci sehingga semua pemangku kepentingan, terutama donatur, dapat melihat bagaimana dana tersebut dimanfaatkan untuk mencapai misi organisasi.
Apa itu Akuntansi Entitas Non Laba?
Akuntansi entitas non laba adalah aturan dalam akuntansi yang khusus untuk organisasi yang tidak berfokus pada keuntungan, melainkan pada pelayanan masyarakat. Tujuan utamanya adalah menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana, memastikan bahwa dana dari donatur atau amal digunakan secara efektif.
Organisasi non laba, seperti yayasan, organisasi amal, sekolah negeri, dan lembaga keagamaan, mengandalkan donasi sukarela dan tidak mencari laba.
Karakteristik Entitas Non Laba :
– Sumber dana berasal dari donatur.
– Produk dan jasa ditawarkan tanpa tujuan keuntungan.
– Tidak ada kepemilikan yang dibagi.
Mengapa Akuntansi Penting bagi Entitas Non Laba?
Pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci keberlangsungan organisasi non laba, karena transparansi laporan keuangan membangun kepercayaan donatur dan pemangku kepentingan. Selain itu, akuntansi yang akurat memungkinkan organisasi merencanakan anggaran, mengidentifikasi area optimalisasi, dan memperkuat posisi mereka dalam kerjasama dengan donor.
Manfaat lain dari akuntansi yang baik bagi organisasi non laba meliputi:
– Memastikan laporan keuangan akurat.
– Menganalisis efektivitas program.
– Meningkatkan daya tarik bagi donatur.
– Standar Akuntansi untuk Entitas Non Laba
Entitas non laba di Indonesia mengikuti ISAK 35 (sebelumnya PSAK 45), yang disesuaikan dengan standar IFRS.
Laporan keuangan yang perlu disusun meliputi:
1. Laporan Posisi Keuangan: Menampilkan aset, liabilitas, dan aset neto.
2. Laporan Arus Kas: Menggambarkan aliran dana masuk dan keluar.
3. Laporan Penghasilan Komprehensif: Memaparkan pendapatan.
4. Laporan Perubahan Aset Neto: Menunjukkan saldo aset neto akhir.
5. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK): Menyediakan detail informasi dalam laporan keuangan.
Berbeda dengan perusahaan komersial, organisasi non laba tidak membuat laporan laba rugi tetapi lebih fokus pada laporan aktivitas yang mencatat aliran dana untuk program.
Langkah Penyusunan Laporan Keuangan untuk Entitas Non Laba
1. Pencatatan Transaksi
Semua transaksi keuangan, baik penerimaan maupun pengeluaran, harus dicatat dengan lengkap untuk memudahkan pelaporan.
2. Pengelompokan Transaksi
Transaksi dibagi berdasarkan jenis, seperti pendapatan sumbangan dan belanja operasional, agar memudahkan analisis dan pelaporan.
3. Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan yang perlu disusun mencakup laporan aktivitas, posisi keuangan, dan arus kas sesuai standar PSAK 45.
4. Audit Internal
Audit memastikan catatan keuangan akurat, mengurangi risiko kesalahan, dan membantu menjaga transparansi.
5. Pelaporan Tahunan
Laporan tahunan menyajikan rangkuman kinerja keuangan, aktivitas, dan tanggung jawab penggunaan dana kepada pemangku kepentingan.
6. Penggunaan Software Akuntansi
Software akuntansi membantu mencatat transaksi secara otomatis dan menyusun laporan dengan cepat dan akurat. Accurate Online adalah pilihan ideal bagi organisasi non laba, dengan fitur yang mematuhi standar akuntansi dan memudahkan pengelolaan keuangan.
Pentingnya Transparansi Akuntansi
Transparansi adalah prinsip utama dalam akuntansi entitas non laba. Dengan transparansi yang baik, organisasi dapat:
– Memperoleh kepercayaan donatur.
– Menunjukkan penggunaan dana yang efisien.
– Memperluas akses pendanaan.
Contoh Entitas Non Laba
Pertama, organisasi harus membuat daftar perkiraan yang berisikan nomor akun, nama akun, saldo normal, dan kelompok perkiraan untuk memudahkan penyusunan laporan khusus entitas non laba.
Selanjutnya, organisasi akan membuat neraca saldo awal yang berisikan akun-akun yang memiliki nilai normal dari buku besar. Lalu, transaksi yang sudah tercatat akan dimasukkan ke dalam jurnal dan nantinya akan diposting ke buku besar.
Tahapan selanjutnya adalah Anda akan membuat neraca saldo sebelum penyesuaian dan memposting jurnal penyesuaian ke dalam buku besar.
Semua akun yang diposting ke buku besar dan saldo akhir dari masing-masing akun akan dipindahkan ke neraca lajur untuk mebatu memproses pembuatan laporan keuangan.
Pengelolaan keuangan yang transparan memastikan bahwa entitas non laba dapat memenuhi misinya dengan dukungan yang berkelanjutan.
Pencatatan laporan keuangan dan sirkulasi keuangan yang berlangsung dapat menggunakan software akuntansi dengan fitur canggih dan modern seperti Accurate Online, Accurate Online mencatat otomatis uang keluar dan masuk sehinggga menghasilkan laporan keuangan yang akurat.
Berlangganan Accurate Online dapat melalui www.Akuntansiusaha.id dengan dilengkapi tim expert berpengalaman respon cepat dan ramah dalam pelayanan.
KLIK DISINI untuk berlangganan Accurate Online.